Rabu, 17 Desember 2014

TUGAS SEJARAH INTELEKTUAL "RESUME BUKU HANS KOHN NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA"



NAMA         : NUZULUL KHOIRUNNISA'
NIM             : 120210302103
KELAS        : B
TUGAS       : RESUME BUKU HANS KOHN "NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA" 


BUKU NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA KARANGAN HANS KOHN
 
Nasionalisme adalah salah satu kekuatan yang menentukan dalam sejarah modern.  Paham ini berasal dari Eropa Barat pada abad ke-18.  Selama abad ke-19 ia telah tersebar di seluruh Eropa dan dalam abad ke-20 ia telah menjadi suatu pergerakan dunia.
Hans Kohn mendefinisikan nasionalisme sebagai suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi suatu individu harus di serahkan kepada negara kebangsaan.  Menurut Kohn, dahulu kesetiaan orang tidak di tunjukkan kepada negara kebangsaan, melainkan ke berbagai macam bentuk kekuasaan sosial, organisasi politik atau raja feodal dan kesatuan ideologi seperti suku atau klan, negara kota atau raja feodal, kerajaan dinasti, gereja atau golongan keagamaan.  Berabad lamanya cita dan tujuan politik bukanlah negara-kebangsaan, melainkan setidak- tidaknya dalam teori imperium yang meliputi seluruh dunia melingkupi berbagai bangsa dan golongan-golongan etnis di atas dasar peradaban yang sama serta untuk menjamin perdamaian bersama .
Hans Kohn mengatakan bangsa ialah himpunan komunitas yang memiliki persamaan bahasa, ras, agama dan peradaban.  Mereka hidup dalam sebuah wilayah dan mempunyai hak yang sama.  Suatu bangsa tumbuh dan berkembang menurut Hans Kohn karena adanya unsur-unsur dan akar-akar sejarah yang membentuknya.  Teori yang didasarkan pada persamaan ras dan etnik dan unsur-unsur lain yang bersifat primordial agaknya kurang mendapat tempat, walaupun ada beberapa yang melaksanakannya seperti Jepang dan Israel.
Nations, menurut Kohn merupakan buah hasil tenaga hidup dalam sejarah dan karena itu selalu bergelombang dan tak pernah membeku.  Nations (bangsa- bangsa) merupaka golongan- golongan yang beraneka ragam dan tidak terumuskan secara eksak.  Kebanyakan bangsa-bangsa itu memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membuat mereka berbeda dari bangsa lainnya, misalnya persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat istiadat dan tradisi atau persamaan agama.  Pengkajian lebih dalam akan menghantarkan kita pada fakta-fakta penyatuan bangsa melalui proses politik.  Akan tetapi tidak ada sesuatu yang hakiki untuk menentukan ada tidaknya atau untuk merumuskan bangsa itu.  Namun nasionalisme tetap menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan bentuk sah dari organisasi politik dan bangsa adalah sumber daripada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.  Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri, dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik yaitu negara nasional.
Keseimbangan antara politik kekuasaan dan masyarakat sangat di butuhkan dalam membangun sebuah bangsa yang mengalami krisis kepercayaan yang tinggi dimana masyarakat yang dalam hal ini merupakan bagian dari bangsa mulai kehilangan kepercayaan kepada elit politik dan elit birokrat yang mana dalam konsepnya telah di kemukakan oleh Hans Kohn sebagaimana pernyataannya tentang masyarakat yaitu “Bahwa kesetiaan Individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.  Nasionalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik dan efektif tertentu seperti bahasa bahwa bangsa adalah sumber dari semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.  Nasionalisme mempunyai sifat yang berbeda menurut latar belakang sejarah yang khusus dan serta struktur yang khusus pula di setiap negara juga faktor-faktor objektif tertentu seperti bahasa, keturunan, tradisi agama dan adat istiadat.  Meskipun faktor objektif itu begitu penting namun unsur yang penting adalah kemauan bersama untuk hidup nyata.  Kemauan inilah yang dinamakan nasionalisme.”

TUGAS SEJARAH INTELEKTUAL "RESUME BUKU HANS KOHN NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA"



NAMA         : NUZULUL KHOIRUNNISA'
NIM             : 120210302103
KELAS        : B
TUGAS       : RESUME BUKU HANS KOHN "NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA" 


BUKU NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA KARANGAN HANS KOHN
 
Nasionalisme adalah salah satu kekuatan yang menentukan dalam sejarah modern.  Paham ini berasal dari Eropa Barat pada abad ke-18.  Selama abad ke-19 ia telah tersebar di seluruh Eropa dan dalam abad ke-20 ia telah menjadi suatu pergerakan dunia.
Hans Kohn mendefinisikan nasionalisme sebagai suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi suatu individu harus di serahkan kepada negara kebangsaan.  Menurut Kohn, dahulu kesetiaan orang tidak di tunjukkan kepada negara kebangsaan, melainkan ke berbagai macam bentuk kekuasaan sosial, organisasi politik atau raja feodal dan kesatuan ideologi seperti suku atau klan, negara kota atau raja feodal, kerajaan dinasti, gereja atau golongan keagamaan.  Berabad lamanya cita dan tujuan politik bukanlah negara-kebangsaan, melainkan setidak- tidaknya dalam teori imperium yang meliputi seluruh dunia melingkupi berbagai bangsa dan golongan-golongan etnis di atas dasar peradaban yang sama serta untuk menjamin perdamaian bersama .
Hans Kohn mengatakan bangsa ialah himpunan komunitas yang memiliki persamaan bahasa, ras, agama dan peradaban.  Mereka hidup dalam sebuah wilayah dan mempunyai hak yang sama.  Suatu bangsa tumbuh dan berkembang menurut Hans Kohn karena adanya unsur-unsur dan akar-akar sejarah yang membentuknya.  Teori yang didasarkan pada persamaan ras dan etnik dan unsur-unsur lain yang bersifat primordial agaknya kurang mendapat tempat, walaupun ada beberapa yang melaksanakannya seperti Jepang dan Israel.
Nations, menurut Kohn merupakan buah hasil tenaga hidup dalam sejarah dan karena itu selalu bergelombang dan tak pernah membeku.  Nations (bangsa- bangsa) merupaka golongan- golongan yang beraneka ragam dan tidak terumuskan secara eksak.  Kebanyakan bangsa-bangsa itu memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membuat mereka berbeda dari bangsa lainnya, misalnya persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat istiadat dan tradisi atau persamaan agama.  Pengkajian lebih dalam akan menghantarkan kita pada fakta-fakta penyatuan bangsa melalui proses politik.  Akan tetapi tidak ada sesuatu yang hakiki untuk menentukan ada tidaknya atau untuk merumuskan bangsa itu.  Namun nasionalisme tetap menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan bentuk sah dari organisasi politik dan bangsa adalah sumber daripada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.  Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri, dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik yaitu negara nasional.
Keseimbangan antara politik kekuasaan dan masyarakat sangat di butuhkan dalam membangun sebuah bangsa yang mengalami krisis kepercayaan yang tinggi dimana masyarakat yang dalam hal ini merupakan bagian dari bangsa mulai kehilangan kepercayaan kepada elit politik dan elit birokrat yang mana dalam konsepnya telah di kemukakan oleh Hans Kohn sebagaimana pernyataannya tentang masyarakat yaitu “Bahwa kesetiaan Individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.  Nasionalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik dan efektif tertentu seperti bahasa bahwa bangsa adalah sumber dari semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.  Nasionalisme mempunyai sifat yang berbeda menurut latar belakang sejarah yang khusus dan serta struktur yang khusus pula di setiap negara juga faktor-faktor objektif tertentu seperti bahasa, keturunan, tradisi agama dan adat istiadat.  Meskipun faktor objektif itu begitu penting namun unsur yang penting adalah kemauan bersama untuk hidup nyata.  Kemauan inilah yang dinamakan nasionalisme.”

TUGAS SEJARAH INTELEKTUAL "RESUME BUKU HANS KOHN NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA"



NAMA         : NUZULUL KHOIRUNNISA'
NIM             : 120210302103
KELAS        : B
TUGAS       : RESUME BUKU HANS KOHN "NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA" 


BUKU NASIONALISME, ARTI DAN SEJARAHNYA KARANGAN HANS KOHN
 
Nasionalisme adalah salah satu kekuatan yang menentukan dalam sejarah modern.  Paham ini berasal dari Eropa Barat pada abad ke-18.  Selama abad ke-19 ia telah tersebar di seluruh Eropa dan dalam abad ke-20 ia telah menjadi suatu pergerakan dunia.
Hans Kohn mendefinisikan nasionalisme sebagai suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi suatu individu harus di serahkan kepada negara kebangsaan.  Menurut Kohn, dahulu kesetiaan orang tidak di tunjukkan kepada negara kebangsaan, melainkan ke berbagai macam bentuk kekuasaan sosial, organisasi politik atau raja feodal dan kesatuan ideologi seperti suku atau klan, negara kota atau raja feodal, kerajaan dinasti, gereja atau golongan keagamaan.  Berabad lamanya cita dan tujuan politik bukanlah negara-kebangsaan, melainkan setidak- tidaknya dalam teori imperium yang meliputi seluruh dunia melingkupi berbagai bangsa dan golongan-golongan etnis di atas dasar peradaban yang sama serta untuk menjamin perdamaian bersama .
Hans Kohn mengatakan bangsa ialah himpunan komunitas yang memiliki persamaan bahasa, ras, agama dan peradaban.  Mereka hidup dalam sebuah wilayah dan mempunyai hak yang sama.  Suatu bangsa tumbuh dan berkembang menurut Hans Kohn karena adanya unsur-unsur dan akar-akar sejarah yang membentuknya.  Teori yang didasarkan pada persamaan ras dan etnik dan unsur-unsur lain yang bersifat primordial agaknya kurang mendapat tempat, walaupun ada beberapa yang melaksanakannya seperti Jepang dan Israel.
Nations, menurut Kohn merupakan buah hasil tenaga hidup dalam sejarah dan karena itu selalu bergelombang dan tak pernah membeku.  Nations (bangsa- bangsa) merupaka golongan- golongan yang beraneka ragam dan tidak terumuskan secara eksak.  Kebanyakan bangsa-bangsa itu memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membuat mereka berbeda dari bangsa lainnya, misalnya persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat istiadat dan tradisi atau persamaan agama.  Pengkajian lebih dalam akan menghantarkan kita pada fakta-fakta penyatuan bangsa melalui proses politik.  Akan tetapi tidak ada sesuatu yang hakiki untuk menentukan ada tidaknya atau untuk merumuskan bangsa itu.  Namun nasionalisme tetap menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan bentuk sah dari organisasi politik dan bangsa adalah sumber daripada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness.  Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri, dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik yaitu negara nasional.
Keseimbangan antara politik kekuasaan dan masyarakat sangat di butuhkan dalam membangun sebuah bangsa yang mengalami krisis kepercayaan yang tinggi dimana masyarakat yang dalam hal ini merupakan bagian dari bangsa mulai kehilangan kepercayaan kepada elit politik dan elit birokrat yang mana dalam konsepnya telah di kemukakan oleh Hans Kohn sebagaimana pernyataannya tentang masyarakat yaitu “Bahwa kesetiaan Individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.  Nasionalisme menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk sah dari organisasi politik dan efektif tertentu seperti bahasa bahwa bangsa adalah sumber dari semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan ekonomi.  Nasionalisme mempunyai sifat yang berbeda menurut latar belakang sejarah yang khusus dan serta struktur yang khusus pula di setiap negara juga faktor-faktor objektif tertentu seperti bahasa, keturunan, tradisi agama dan adat istiadat.  Meskipun faktor objektif itu begitu penting namun unsur yang penting adalah kemauan bersama untuk hidup nyata.  Kemauan inilah yang dinamakan nasionalisme.”

TUGAS SEJARAH INTELEKTUAL "RESUME BUKU ISME-ISME DEWASA INI"



NAMA            : NUZULUL KHOIRUNNISA'     
NIM                : 120210302103
KELAS            : B
TUGAS            : RESUME BUKU ISME-ISME DEWASA INI

 
 BUKU ISME-ISME DEWASA INI

Secara historis perkembangan kapitalisme merupakan bagian dari gerakan individualisme. Gerakan itu juga membawa dampak lain. Dalam bidang keagamaan melahirkan reformasi, dibidang penalaran melahirkan pengetahuan alam, dibidang masyarakat melahirkan ilmu-ilmu sosial, dalam bidang ekonomi melahirkan kapitalisme. Oleh karena itu peradaban kapitalisme (legitimete) adanya. Di dalamnya terkandung pengertian bahwa kapitalisme adalah sistem sosial yang menyeluruh, lebih dari sekedar tipe tertentu dalam perekonomian. Sistem ini berkembang di Inggris abad 18 kemudian meyebar luas ke eropa barat laut sampai Amerika utara.
Kapitalisme memiliki beberapa ciri, yakni (1) sebagian besar sarana produksidan distribusi dimiliki oleh individu (individual ownership), (2) barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas ( free market ) yang bersifat kompetitif, (3)modal kapitalis (baik uang maupun kekayan lain) diinvestasikan ke dalamberbagai usaha untuk menghasilkan laba (Ebenstein dan Fogelman, 1987).
Dikarenakan kapitalisme merupakan bagian dari gerakan individualisme menimbulkan adanya reformasi (Ebenstein dan Folegeman, 1987:148).  Pada fase kedua (1750-1914) terjadi pergeseran pembangunan kapitalisdari perdagangan ke industri. Pada masa ini akumulasi modal terjadi secaraterus-menerus selama tiga abad. Perkembangan yang pesat dalam bidangteknologi telah mempermudah proses ekonomi. Mesin-mesin produksi massal digunakan dalam berbagai industri yang menyebabkan terjadinya percepatanprouksi barang, sehingga mempercepat tumbuhnya kapitalisme. Pada masa ini,perdagangan bebas menjadi fakor utama dalam kegiatan ekonomi yang belumpenah terjadi sebelumnya.  Fase ketiga ditandai dengan adanya momentum perang Dunia I sebagaititik balik perkembangan sistem kapitalisme. Fase ini ditandai dengan adanyapergeseran hegemoi kapitalisme dari Eropa ke Amerika Serikat danbangkitnya perlawanan bangsa-bagsa Asia dan Afrika terhadap kolonialismeEropa. Dilard menyebut fase ini sebagai kapitalisme monoplis, dimana padamasa ini muncul perusahaan-perusahaan raksasa yang menguasai sendi-sendiperekonomian (Ebenstein dan Folegeman, 1987).